Hallo Beauties, apa kabar?

Tentunya kalian sudah ga asing lagi dong dengan produk lokal yang akan aku review kali ini? Yes, ini adalah produk lokal yang terkenal dengan kualitasnya dan ragam makeup serta skincare yang sudah dihasilkannya, yaitu Sariayu Martha Tilaar.

Pada artikel kali ini aku akan membahas salah satu produk andalan mereka dan ini juga merupakan salah satu produk terbaru dari mereka, yaitu Sariayu Martha Tilaar Lip Color Matte. Pasti sudah penasaran banget dong sama lip color yang satu ini? Yuk kita review!

SARIAYU MARTHA TILAAR LIP COLOR MATTE

(SHADE 08)

KLAIM

Sariayu meng-klaim bahwa semua produk yang mereka hasilkan adalah clean beauty, yang mempuanyai arti memiliki Sertifikasi Halal MUI, izin BPOM, Paraben Free, Non Alcohol, Cruelty Free, dan Vegan. Itu artinya semua produk dari Sariayu sangat aman untuk digunakan.

SHADE SARIAYU LIP COLOR MATTE

KEMASAN

KANDUNGAN

• Mengandung Amethyst Powder dan Vitamin E sebagai antioksidan untuk merawat tekstur bibir
• Warna menempel lebih sempurna
• UV Filter mampu melindungi dari pengaruh buruk sinar UV
• Natural Moisturizer untuk membantu menjaga kelembaban kulit

8 g / Rp. 90.000

TEKSTUR dan AROMA

• Sariayu Lip Color Matte ini memiliki tekstur yang sangat creamy, meskipun klaimnya matte tapi lip color ini sangat moist dan ga kering. Karena dia moist, maka untuk nge-set nya di bibir juga sedikit lebih lama daripada lip cream kebanyakan yang memiliki klaim matte.
• Sariayu Lip Color Matte ini memiliki aroma seperti permen, manis atau vanilla gitu, wanginya ga terlalu nampol, jadi ga mengganggu sama sekali

• Sebagai lip color matte, menurut aku lip color dari Sariayu ini ga terlalu matte seperti lip color/lip cream kebanyakan yang klaimnya matte. karena lip color Sariayu ini sangat moist dan lembab
• Nge-set nya cukup lama, apalagi jika untuk di ombre harus menunggu lip color ini kering/set dulu di bibir baru bisa di ombre dengan warna yang lain agar warnanya ga jadi satu
• Teksturnya terasa sangat ringan dan nyaman dipakai seharian
• Ga bikin bibir pecah-pecah walaupun ini memiliki klaim matte
• Untuk pemilik bibir yang agak gelap seperti bibir aku, jika menggunakan shade terang/lebih ke nude seperti shade 08 ini mungkin harus mengulasnya beberapa kali di bibir agar warna asli bibir dapat tertutupi, namun pada hasil akhirnya akan terlihat bagus dan natural kok

• Kemasannya aku suka, karena terlihat elegan dengan adanya warna gold pada tutupnya, dan kemasannya lebih mungil dibandingkan dengan lip cream lainnya
• Untuk harganya sendiri menurutku agak sedikit pricey, namun mengingat ini adalah produk lokal yang kualitas dan kandungannya ga diragukan lagi, menurut aku sih worth aja karena kita ga khawatir lagi menggunakan produk lip color ini karena memiliki bahan-bahan yang aman
• Oh ya, karena dia kaya akan vitamin E dan juga lembab, dia ga bikin bibir aku kering sama sekali, walaupun seharian aku gunakan dan aku apply terus dia ga akan bikin bibir kering
• Menurut aku lip color matte dari Sariayu ini ga transferproof, saat makan atau minum lip color ini mudah fade dan harus touch up lagi, tapi it's okay dan bukan menjadi masalah untukku

With Flash

Without Flash

Nah, demikian review singkat aku tentang Sariayu Martha Tilaar Lip Color Matte ini, gimana menurut kalian? Apakah lip color matte ini termasuk kedalam lip color tipe kalian? Let me know ya dengan komen di bawah artikel ini 😉

Hallo teman-teman,

Postingan kali ini bukan bermaksud untuk menyebarkan kebencian atau menyinggung pihak lain, hanya saja aku sangat memerlukan media untuk berbagi kekesalan bercampur marah serta sedih akan situasi dan keadaan yang sedang aku alami selama bertahun-tahun ini, setiap aku mengawali pagi selalu dimulai dengan rasa dongkol dan bad mood. Oke, mari kita mulai cerita ini!

Sudah 4 Tahun Pindah ke Lingkungan Ini

Sejak awal menikah aku pindah ke lingkungan ini, awalnya aku menganggap lingkungan ini cukup nyaman dan damai, karena sebelumnya aku tinggal di daerah yang bisa disebut desa, kekerabatannya sangat tinggi dan kalian tau sendiri bagaimana suasannya. Tapi saat itu ga terjadi masalah apa-apa karena jarak rumah yang satu dengan yang lainnya cukup jauh dan jalan komplek cukup lebar, jadi rumah berseberangan cukup jauh.

Pindah ke sini aku senang karena di sini sudah terletak di tengah kota, akses kemana-mana sangat terjangkau dan mudah. Tapi kesenangan itu ga berlangsung lama, karena sebuah mimpi buruk yang terjadi hampir setiap hari aku alami karena tetangga toxic.

Hobi Ngerumpi Dengan Suara Nyaring dan Teriak-teriak

Sekitar 1 tahun aku tinggal di sini masih sangat damai dan nyaman, sampai pada suatu waktu ada tetangga yang pindah di seberang rumah kami (bukan tepat di seberang, tapi lebih ke kiri lagi dari rumah), mulai lah rumah tersebut ramai didatangi tetangga lainnya yang rumahnya ada di ujung-ujung jalur komplek. Awalnya mereka berkumpul di sana hanya sekedar menunggu paman sayur datang, karena paman sayur biasanya jualan ga sampai ke ujung.

Lama kelamaan, makin banyak yang berkumpul di sana, ibu-ibu yang membawa bayi nya jalan-jalan, ibu-ibu yang sudah setengah baya, termasuk ibu penunggu rumah itu sendiri. Kegiatan mereka berkumpul cukup tepat waktu, sembari menunggu paman sayur datang (sekitar 07.30 WITA) seperti kegiatan rutin orang-orang pekerja lazimnya.

Tapi kok lama-lama makin membuat ga nyaman ya? Mereka berbicara satu sama lain dengan suara yang teriak-teriak (mungkin itu bawaan mereka/cara mereka berbicara) ketawa-ketawa nyaring, dan lebih parahnya lagi sering menyindir-nyindir orang lain, udah deh aku ga ngerti lagi. Padahal aku sendiri ga mau mendengarkan pembicaraan mereka tapi mau gimanapun suara mereka tetap terdengar jelas ditelingaku karena posisi kamarku yang berada di sebelah kiri rumah.

Kegitan ngerumpi mereka biasanya terbagi pada 3 waktu, yaitu pagi (07.30-10.00 Wita bahkan lebih sampai orang adzan Dzuhur), Siang (12.00-15.00 Wita), dan terkadang sore juga (sekitar 16.00 - Waktu Maghrib). Bagaimana menurut kalian, aku mendengarkan orang berbicara keras yang menurut aku itu teriak-teriak dan ketawa-ketawa lantang setiap hari di tiga waktu tersebut dalam waktu 3 tahun? Selama aku menulis ini pun mereka sedang asik ngerumpi dengan suara yang sangat mengganggu. Ya, hanya mereka yang membuat gaduh di jalur rumah ku, sedangkan rumah lain tertutup rapat bahkan duduk di teras rumahpun ga ada.

Menutup Jendela Kamar pada 3 Waktu dan Menyalakan TV dengan Volume Tinggi

Apa yang bisa aku lakukan untuk mengatasi kegaduhan seperti itu setiap hari? Sedangkan aku memiliki pekerjaan menulis dan terkadang membuat konten yang memerlukan fokus dan ketenangan. Saat aku sakit atau bed rest pun ga bisa mendapatkan istirahat yang tenang dan berkualitas, seringkali aku harus terbangun dari tidur karena mendengar kegaduhan tersebut yang menghasilkan sakit pada kepala karena bangun dengan cara terkejut.

Biasanya aku siasati dengan menutup jendela kamar pada 3 waktu yang sudah aku sebutkan diatas untuk meredam sedikit suara bising dan mengurangi risiko kaget saat tidur karena mereka tertawa nyaring secara tiba-tiba. Sebenarnya situasi seperti ini sangat ga nyaman untukku karena kalian tau sendiri bagaimana rasanya kamar yang jendelannya tertutup, sedangkan kamarku ga menggunakan AC.

Terkadang saat aku sangat ga ingin mendengar obrolan mereka yang seringkali ghibah, aku naikkan volume TV di kamar senyaring mungkin sampai suara-suara mereka ga terdengar lagi. Yaa Allah, rasanya aku mau nangis aja, sebeginikan cobaan bertetangga? Aku hanya mendambakan ketenangan the rest of my life.

Memiliki Mood Swing dan Mental yang Tak Stabil

Mungkin beberapa dari kalian akan menganggap ini adalah hal yang wajar dan sama sekali ga mengganggu, bahkan bagi yang suka dengan suasana ramai, suasana seperti ini akan sangat menyenangkan dan bahkan terpikir untuk ikut bergabung dengan mereka atau dengan kata lain "bersosialisasi".

Tapi tidak untukku, kita memiliki background kehidupan yang bebeda, rintangan yang kita lalui bebeda, pola asuh dan kasih sayang yang aku dapatkan berbeda pula dengan kalian. Membuat pribadiku yang lebih introvert dan berhati-hati dalam memilih lawan bicara, selain itu aku senang dengan kesunyian, damai dan aku orang yang sangat memikirkan perkataan orang lain.

Beberapa waktu yang lalu aku menjalani pengobatan/perawatan terhadap penyakit yang sudah aku derita beberapa tahun belakangan ini, aku harus rutin check up ke rumah sakit at least 1 bulan sekali dan obat yang masuk ke dalam tubuh aku salah satunya dapat menyebabkan "mood swing", hal ini akan sangat menjadi kendala ku untuk bekerja atau melakukan aktifitas lain jika mood ku terganggu, belum lagi rasa nyeri yang datang membuat emosiku ga stabil.

Jujur, saat aku menulis ini dalam keadaan yang sangat hopeless. Aku ga tau lagi harus berbuat apa atau bagaimana karena secara ga langsung mereka menambah "Toxic" dalam diri aku, karena setiap hari aku menjadi ikut berpikiran negatif dan marah. Ingin "healing" diri sendiri tapi malah seperti ini yang aku dapatkan setiap hari, mengeluh ke suami setiap mereka melakukan kegiatan mengganggu tersebut, terkadang juga menjadi terbawa emosi seharian.

Aku sangat mencoba berpikiran positif setiap hari, tapi bagaimana jika saat nyeri berkesinambungan dan kalian ga bisa bekerja hingga istirahat dengan tenang setiap harinya? Rasanya mau nangis, ingin sekali menjadi orang yang "masa bodoh" tapi sulit untuk aku lakukan, hanya bisa sabar setiap hari dan bedoa semoga besok terjadi perubahan dan situasinya ga seperti ini lagi (itu yang aku lakukan selama 3 tahun).

It's Okay Melakukan Kegiatan Seperti Itu, Asal...

Sebenarnya aku ga mempermasalahkan mereka berkegiatan seperti itu, mau dari pagi hingga malampun tak masalah, mau apapun yang mereka bicarakan atau bahkan ingin membicarakanku juga tak apa. Paling ga, lakukanlah agar orang lain tidak terganggu, aku sudah merasakan ini selama 3 tahun dan aku ga tau harus mengadu kemana karena aku rasa ini sudah sangat mengganggu.

Dari mereka aku juga dapat mengambil pelajaran, sesuatu yang "loudly" itu akan mengganngu orang lain, bahkan mungkin aku juga pernah melakukan hal seperti itu yang mengganggu orang lain, aku minta maaf dan minta ampun jika aku pernah berperilaku seperti itu kepada kalian. 

Overall, aku hanya ingin fokus pada kesehatan mental dan ragaku, namun dengan mendengar seperti ini setiap harinya, bukan positive vibes yang aku dapatkan tapi hanya toxic yang masuk dari telinga hingga ke hati, bahkan saat sedang beribadahpun ga bisa fokus karena suara yang terlalu keras.

Guys, aku menulis ini bukan untuk bertujuan untuk menjatuhkan atau lainnya, tapi jujur aku sangat memerlukan mengeluarkan uneg-uneg ini karena sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan hanya aku pendam. Mari kita sama-sama belajar menjaga sikap entah itu bertetangga atau lingkungan lainnya agar ga mengganggu orang lain yang mungkin sedang sakit, istirahat, bekerja maupun beribadah. Bukan aku merasa paling benar dan sok suci, tapi percayalah aku juga sedang sangat berusaha memperbaiki diri dengan belajar dari apa yang sudah aku alami, dan sikapku juga jauh dari kata sempurna.

Mengingat bahwa ketersediaan energi listrik dan air terbatas sementara kebutuhan kita dalam menggunakan tidak pernah selesai, maka untuk meminimalisir bengkaknya tagihan listrik maupun air harus disiasati dengan pola hidup hemat. Terutama untuk energi listrik, sering kali kita memiliki kebiasaan yang sangat jelek dengan menggunakan listrik bahkan saat siang hari, efeknya terasa setelah diakumulasi pada akhir bulan. Untuk menghindari hal tersebut, beberpa cara dan tips untuk menghemat listrik ini dapat diterpakan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Cabut kabel atau peralatan dari saklar saat tidak digunakan 

Jangan biarkan peralatan terpasang pada saklar ketika sedang tidak digunakan. Baik itu pengisian gadget, TV, setrika maupun barang elektronik lainnya. Ketika kita merasa tidak perlu menggunakan listrik itu, sebisa mungkin hindari kebiasaan meninggalkan barang elektronik dengan kabel masih tertancap pada saklar meski dalam keadaan mati atau off. Listrik akan tetap mengalir dalam kabel tersebut ke peralatan elektronik kita. Jika begini, listrik akan terbuang sia-sia dan kita harus membayar tagihan listrik yang sebenarnya beberapa persen dari tagihan itu merupakan tagihan listrik yang terbuang percuma. Lebih baik cabut kabel peralatan elektronik dari saklar untuk memutuskan daya listrik yang mengalir dan akhirnya terbuang begitu saja. 

2. Gunakan listrik dengan sistem pulsa

 

Hello Beauties, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat dan cantik ya!

Belakangan, produk kecantikan maupun skincare sangat pesat berkembang dengan berbagai macam manfaat dan kegunaan yang ditawarkan. Biasanya aku selalu tertarik ingin mencoba berbagai produk baru baik itu kosmetik atau produk perawatan wajah/skincare (namanya juga wanita, yakan? hehe). Tapi biasanya saat kita mencoba produk terbaru ga selalu sesuai dengan harapan kita, terkadang ada yang cocok dengan kulit wajah ada pula yang ga cocok dengan kulit wajah sehingga menyebabkan berbagai efek negatif, seperti ; jerawat, kulit kering, kulit terlalu berminyak, komedo, hingga iritasi.

Hal Tersebut ga hanya berlaku pada produk kosmetik saja loh, produk skincare-pun bisa demikian dapat menyebabkan efek negatif jika salah memilih produk. Sama halnya pada produk perawatan wajah yang paling dasar, yaitu sabun cuci muka atau facial wash. jika salah memilih facial wash yang ga cocok dengan karakteristik kulit wajah kita bisa berakibat ga baik loh.

Loh, bukannya facial wash itu cuma sekedar untuk membersihkan wajah? kok bisa demikian harus diperhatikan juga pemilihannya? Yang penting kan wajah bersih aja?

Jenis-jenis Facial Wash

Seiring berkembangnya industri dunia kecantikan, tentu saja untuk produk facial wash pun sekarang memiliki ragam dan jenisnya, supaya apa? agar lebih cocok untuk tiap-tiap karakteristik kulit wajah sehingga formulanya dapat bekerja maksimal sesuai dengan yang dibutuhkan untuk kulit. Maka dari itu, memilih facial wash atau sabun cuci muka ga bisa sembarangan, berikut 2 jenis facial wash yang umum digunakan :

- Facial Foam

- Cleansing Gel

Facial Foam

Siapa sih yang ga pernah menggunakan facial foam, jenis sabun wajah yang satu ini adalah yang paling banyak digunakan untuk membersihkan wajah sejak dulu hingga sekaran. Tekstur awalnya biasanya lebih seperti cream yang sedikit padat, namun setelah terkena air dan diusap cleanser ini akan menjadi sangat berbusa.

Umumnya, facial foam ini water-based dan busa dari facial foam ini mampu mengangkat minyak berlebih pada wajah sehingga setelah menggunakan facial foam ini wajah menjadi lebih kesat. 

Cocok Untuk Kulit : Normal, Normal to Oily

(Untuk kulit sensitif dan kering sebaiknya jangan menggunakan facial wash jenis ini karena akan membuat wajah semakin kering).

Contoh produk facial foam drugstore : Pond's White Beauty Facial Foam, Citra Pearly White Facial Foam, Garnier Sakura White Pinkinsh Radiance Foam, Sariayu Putih Langsat Facial Foam, Senka Perfect Whip, dan masih banyak lagi produk lainnya.

Cleansing Gel

Facial wash yang satu ini teksturnya dalam bentuk gel, dengan ciri khas transparan (ada yang bening namun banyak juga yang berwarna). terasa ringan sehingga aman dan ga menyebabkan iritasi pada kulit, khususnya pada kulit yang sedang bermasalah seperti berjerawat, beruntusan, dan lainnya.

Saat menggunakan clenasing gel, kulit ga akan terbebani, namun jangan khawatir daya bersih nya juga tinggi sama halnya dengan facial foam. Dengan menggunakan cleansing gel, kelembaban kulit akan tetap terjaga (ga membuat kulit menjadi kering atau terasa ketarik). 

Cocok Untuk Kulit : Berminyak, Berjerawat, Kombinasi, dan Sensitif.

Contoh produk cleansing gel drugstore : Wardah Acne Cleansing Gel, Garnier Pure Active Cleansing Gel, Pond's White Beauty Pearl Cleansing Gel.

Selain memperhatikan jenis dari facial wash-nya sendiri terntunya jangan lupa untuk memperhatikan komposisinya juga ya, pilih lah produk facial wash yang memiliki bahan-bahan yang aman digunakan dan cocok dengan jenis kulitmu.

Nah, itu dia perbedaan antara facial foam dan cleansing gel, kira-kira jenis facial wash yang mana yang cocok buat kamu? share di kolom komentar ya 😊