Halo Bestie...
Apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat-sehat, ya..
Wah, rasanya sudah lama sekali ya terakhir kali aku menulis (yang bukan kerjaan) apalagi tentang liburan atau staycation. Sebeneranya dari 2022-2023 aku staycation beberapa kali, namun karena keadaan yang benar-benar ga mendukung (termasuk mood) jadi ga bisa aku tulis dan berbagi disini. Aku akui beberapa waktu terakhir ini terjadi beberapa momen yang sangat berat buat aku sehingga menghilangkan banyak mood untuk melakukan sesuatu.
Well, now I'm back! Semoga bisa rutin menulis dan berbagi review lagi ya buat teman-teman semua :)
Kali ini aku mau share pengalaman aku staycation yang agak jauhan dari pusat kota, tepatnya di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tempat ini berjarak kurang lebih 3-4 jam dari pusat Kota Banjarmasin (sekitar 150 km lebih). Loksado merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kal-Sel, Indonesia yang terletak di Pegunungan Meratus dan merupakan salah satu daerah wisata alam dan atraksi budaya masyarakat.
Aku berangkat kesini bersama suami benar-benar tanpa rencana sama sekali, ide ini tercetus saat kami melakukan joging pagi setelah sholat shubuh. Tiba-tiba kami membicarakan tentang jalan-jalan atau liburan ke Loksado menggunakan Bus Damri saja dan "Deal", kami bergegas berjalan cepat menuju rumah karena waktu sudah menunjukkan hampir 06.30 Wita.
Di jadwalnya, Bus Damri berangkat ke Loksado dari terminal Gambut pada pukul 08.00 Wita, dan kami belum PACKING!!! karena ga mungkin banget kesana untuk pulang di hari yang sama, jadi sepertinya memang harus menginap.
Kami berbagi tugas di rumah setelah mandi dan bersih-bersih, suami membuat sarapan roti dan aku mempacking segala keperluan. We decided untuk membawa satu tas ransel saja. Waktu menunjukkan hampir pukul 07.00 Wita dan kami siap untuk pesan GrabCar untuk menuju bus station terdekat, yaitu Halte RSUD Ulin Banjarmasin.
Harap-harap cemas, Bus Tayo yang akan membawa kami ke Terminal Gambut Km.17 lambat sekali datangnya, sedangkan orang-orang sudah semakin banyak yang menunggu di halte, takut banget ga terkejar waktu sampai pukul 08.00 Wita, takutnya ditinggal oleh Bus Damri, hiks.
Akhirnya Bus Tayo datang, tapi kami belum merasa lega karena waktunya sudah mepet bangettt.. dan di dalam bus kami bikin plan B kalau-kalau ga sempat mengejar Bus Damri ke Loksado, yaitu kita akan staycation sekitaran hotel di bandara saja.
Alhamdulillah nya, kami sampai di terminal di ujung-ujung waktu, dan ternyata apa? Bus nya belum datang dong,hihihi.. katanya Bus Damri berangkat ke Loksado biasanya jam 09.00 Wita, dan waktu saat itu baru menunjukkan jam 08.00 Wita, fyuhh.. kami bisa bernafas lega dan sembari menunggu bus, kami beli beberapa minuman dan makanan di stasiun.
-------------------
Beli tiketnya dimana dan hari apa saja berangkat?
Kalau kalian sudah sampai di Terminal Gambut, Km 17 dan bingung mencari loketnya, kalian bisa tanya petugas mana saja yang ada di terminal tersebut. Disana akan ada banyak yang membantu dan memberikan informasi ke kalian terkait jadwal bus, dan lain-lain. Btw, mereka semua sangat membantu dan ramah-ramah kok (aku acungi jempol untuk para petugas dan bapak-bapak yang ada disana).
Kemarin aku ga pakai tiket ya guys, karena bayarnya bisa langsung ke supir busnya nanti setelah sampai, fleksibel aja. Harganya Rp.40.000,- per orang sekali berangkat. Jangan khawatir kalau penumpangnya cuma kamu sendiri atau berdua, bus tetap jalan dengan ada atau tidak ada penumpang sama sekali dan bus berangkatnya rutin setiap hari ya guys (Senin - Minggu) sekitar jam 8-9 pagi untuk kloter pertama, karena dalam sehari ada 2 kloter keberangkatan. Kebetulan kemarin penumpangnya cuma kami berdua, jadi berasa sewa bus pribadi aja untuk perjalanan kami kali ini hehe.
Bagaimana Kondisi Bus dan Skill Supir?
Karena Loksado berada di area Pegunungan Meratus, jadi track yang dilalui untuk sampai kesana pastinya ga lurus-lurus aja medannya, penuh tikungan tajam menajak yang mungkin bisa mencapai kemiringan 30-40 derajat. Jika bukan supir bus profesional yang melewati track tersebut pasti bus nya akan mundur dan ga bisa naik, sedangkan di bagian sisi kanan itu hampir sepanjang jalan adalah jurang (ketar-ketir ga tuh).
Kondisi bus sendiri masih cukup layak pakai dan nyaman, busnya menggunakan AC jadi di dalam bus ga terlalu panas, hanya saja ada suara-suara berisik saat bus menabrak lubang atau gundukan karena bus berjalan cukup cepat.Tapi itu semua ga jadi masalah dan nyaman-nyaman aja menurutku karena sepanjang perjalanan 4 jam aku sangat excited dan ga pengen tidur sama sekali. But, Park Bo Jo baru 1/4 perjalanan sudah mabok dan lemes wkwk.
Skill supir, jangan ditanya.. Karena track seperti ini udah jadi makanan pak supir Bus Damri, jadi mereka sudah hapal dan lihai, ga ada cerita tuh bus mundur dan gagal naik, udah macam supir Fast and Furious aja lagi bapak-bapak ini, keren kali.
Pemandangan Indah Sepanjang Perjalanan
Saat sudah memasuki kawasan Pegunungan Meratus, mata kalian akan dimanjakan dengan pemandangan pegunungan yang hijau dan besar-besar, udara yang bebas polusi, dan yang dilihat hanya pohon-pohon. Tapi ada beberapa pemandangan penambangan batu gunung di beberapa spot. Disini semakin indah pemandangan, semakin sulit track yang dilalui, karena jalan yang sempit, curam, menanjak + 2 arah. Bayangin ga tuh pas naik menanjak pas ditikungan ga liat ada mobil atau bus lain wkwk.
Terminal Kecil Loksado
Setelah perjalanan panjang kami, sampai juga akhirnya di terminal kecil Loksado, terminal yang sepi dan kecil. Setelah bayar ke pak supir, kami turun dari bus dannnn... kami planga plongo, liat kanan kiri cuma ada rumah warga dan warung. Dalam pikiranku,dimana Sungai Amandit? dimana Air Terjun Haratai? dimana penginapan yang bagus dan eksotik itu? Suasana saat itu sungguh diluar dugaan kami.
Untungnyaaaaa di sana sudah ada sinyal internet 4G, dulu waktu kuliah ke sini belum ada sinyal internet sama sekali. Jadi kami buma GMaps dan mencari penginapan yang recommended disekita sini, awalnya kami ingin menuju ke Meratus Resort karena penginapan ini sebelumnya yang inngin kami booking saat di terminal, tapi kami putuskan untuk booking di tempat saja.
Menuju Penginapan
Sepanjang jalan mulai dari terminal kecil sudah banyak penginapan di kanan kiri jalan yang menyewakan kamar, hanya saja kurang menarik untuk dijadikan tempat staycation kami. Pada Maps menunjukkan kalau Meratus Resort berjarak 850 meter dari terminal. Kami putuskan jalan kaki dan jalannya cukup menanjak namun sudah beraspal jadi nyaman-nyaman saja.
Sekitar 10-15 menit jalan kaki masuk, terlihat sebuah penginapan yang menarik dengan halaman luas dan hijau aku pikir itu Meratus Resort, ternyata buka. Ini ternyata "Alam Roh Tujuh Resort". Kami memutuskan untuk menginap disini saja
Kami menyewa kamar dengan harga Rp.350.000,- per malam, mereka juga menyediakan villa kecil dan besar dengan rate harga villa kecil Rp. 800.000,- dan villa besar Rp.1.000.000,- kalau kalian bawa keluarga, cocok banget untuk pesan yang villa besar. Oh iya, disini ga ada TV ya guys, disini TV masih menggunakan parabola (CMIIW) sulit menemukan TV di penginapan sini.
Suasana yang Nyaman di Penginapan
Bisa dibilang kami salah memilih namun jadi berkah, awalnya ingin di Meratus Resort malah kesini dan ternyata memang ga salah pilih sih. Tempatnya sangat nyaman, halaman super luas dengan rumput membentang sepanjang mata memandang, pepohonan depan, belakang, kanan, kiri jauh dari jalanan.
Kebetulan, kami berangkat kesana bukan weekend, tepatnya hari kamis (malam jumat) hanya kami yang menginap disana wkwk ditempat seluas itu, kamarnya cuma 1 yang terisi. Bisa dibayangkan dong gimana sensasinya malam jumat dan sendiri disana, kamar kami paling ujung, samping kanan dan belakang adalah hutan. Kalau kata adikku, seperti di film Evil Dead wkwkwkw (Kami VC-an saat aku disana).
Tapi don't worry guys, disini aman banget kok, kebetulan aku juga ga terlalu menghiraukan untuk hal-hal mistis.. dan memang ga terjadi apa-apa juga. Karena penginapan ini ga menyediakan makanan, jadi kami harus keluar untuk mencari makan, ga jauh keluar dari area penginapan ada banyak warung makan, toko kelontong, dll.
Di penginapan ini ga disediakan Toiletries ya guys, jadi harus bawa sendiri atau beli di toko-toko dekat penginapan. Pembayaran di warung atau toko disini selain cash juga bisa menggunakan QRIS dan pakai mesin EDC.
Di lingkungan Loksado ini juga banyak anjing ya guys, jadi jangan kaget kalau ketemu, mereka jinak-jinak kok, hanya saja aku perlu waktu beradaptasi dengan keberadaan mereka hihi. Aku pernah bawa makanan dari warung untuk dibawa ke cottage, ternyata diikutin dan aku takut banget wkwk ada bapak-bapak lewat pakai motor dan liat aku ketakutan, dia ngakak aja T_T
Next Time Harus Kesini Lagi
Karena aku perginya tanpa perencanaan yang matang alias dadakan, alhasil pas sampai disana aku ga tau apa yang mau dilakukan dan mau kemana, padahal disini terdapat banyak spot wisata yang menarik yang belum sempat aku kunjungi. Seperti Air Terjun Haratai yang terkenal itu, kalau mau naik kesana harus sewa ojek Rp.100.000 per orang, buat kalian yang bawa motor sendiri,harus hati-hati banget ya guys soalnya medannya beda dan perlu skill.
Aku juga belum coba Arung Jeram dan Bamboo Rafting melintasi Sungai Amandit, kebetulan saat itu ga ada momentnya karena mungkin sungainya agak surut, jadi ga ada yang naik bamboo rafting. Budget naik bamboo rafting ini sekitarRp.300.000 untuk 3 orang.
Alhasil, aku dan Park Bojo hanya bermain air di aliran Sungai Amandit yang ada di depan penginapan, seger banget asli! Air pegunungan dengan suasanya yang amazing dan peacefully. But, overall aku dan Park Bojo tetap ketagihan ingin kesini lagi dengan perencaan yang lebih matang, karena tujuan kami ingin sampai ke Air Terjun Haratai.
Perjalanan Pulang
Jadwal Bus Damri dari Loksado ke Banjarmasin biasanya jam 13.00 Wita, dan kami sudah bersiap sebelum waktu itu untuk standby di terminal sembari menikmati teh es di warung dekat dengan terminal. Bus datang ontime, kali ini kami bertemu dengan supir yang berbeda dan lebih muda. Sempat under estimate dengan mas ini, dia muda, apa dia mahir di track sulit?
KAMI SALAH BESAR SODARA-SODARA! Dia bahkan jauh lebih lihai dibanding bapak supir sebelumnya, dan membuat jantung kami hampir copot di setiap track menanjak + menikung. Terkadang saking lihainya masnya cuma pakai 1 tangan di track sulit tersebut. Sat Set Sat Set sangat cepat seketika nyawa kami hampir keluar dari jasad.
Tapi ALHAMDULILLAH kami selamat sampai di tujuan, Kota Banjarmasin tercinta pada saat hampir magrib walaupun diperjalanan pulang dihadang oleh hujan badai yang deras banget. Aku akui mas-mas supir Bus Damri juruasn Loksado - Banjarmasin atau sebaliknya skill-nya ga diragukan lagi.
So, kalau harga perjalanan kali ini kurang lebih :
Bus Tayo dari Banjarmasin ke Terminal Gambut Rp.9.000,- (2 Orang)
Bus Damri PP Banjarmasin Loksado Rp.160.000,- (2 Orang)
Penginapan 1 malam Rp.350.000,-
Makan dan beli buah duren selama disana Rp. 200.000,-
-----------------------------
Kalau dulu jika ingin pergi kesini harus sewa mobil pribadi atau bus atau bisa juga pakai motor, sekarang dengan adanya Bus Damri rasanya jadi jauh lebih mudah, murah, dan nyaman sih menurutku. Jadwal nya juga pasti setiap hari jadi ga worry lagi mau pulang bagaimana karena setiap hari pasti datang 2 bus di waktu yang berbeda.
Oh ya, disini jaringan internet juga sudah lancar jaya, ga perlu naik-naik pohon atau jembatan lagi untuk dapat sinyal hehe.
aku kaget kamar mandinya mbak, wkwkwk, ada ventilasi cukup besar juga ya. Aku suka was-was kalo mandi, takut ada yg ngintip. Tapi bentuk penginapannya memang bagus sih, menyatu banget dengan konsep alamnya.
ReplyDeleteini Damri tapi tampilannya bagus banget. hehe di Jawa Timur Damri tidak secantik ini. huhu. Kadang kelihatan buluk tapi ini wah banget. Mungkin ga semua Damri tapi beberapa ketangkap mata kaya ga layak untuk beroperasi. Hehe. Makanya banyak yang beralih menggunakan Bus "Tayo" yang terbaru dari pemerintah dengan tarif yang sangat murah.
ReplyDeleteBtw liburan bersama pasangan itu enak sekali ya mba, meskipun dadakan tapi kalo berdua sama yang halal ga perlu khawatir. Pernah ngide gini sama suami tapi masih belum keturutan karena selain karena biaya juga karena waktu masih belum klop.
Mantap eh sudah bisa ke loksado naik bus jadi nggak pusing mikirin transportnya yaa
ReplyDelete