Hikmah Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

May 07, 2020

Hai Teman-teman!

Apa kabarnya di pertengahan Ramadhan ini? Semoga semuanya masih semangat dan khusyuk menjalani ibadah puasanya walaupun di tengah pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh negara di dunia ini. Ya, Ramadhan kali ini benar-benar berbeda dibandingkan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.

Dimana pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya kita menjalaninya dengan penuh suka cita dan selebrasi, apalagi setiap menjelang waktu berbuka puasa dan memasuki minggu-minggu akhir Ramadhan. Banyak dari kita menunggu waktu berbuka dengan berburu takjil dan makanan untuk berbuka di luar, sebagian besar dari kita pula sudah siap berburu baju lebaran di pasar dan mall-mall, tanda suka cita menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Sekarang? Tak lagi sama.


Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 ini memberikan banyak pelajaran bagi kita semua dan juga saya sendiri. Banyak hal yang dapat direnungkan, dimana hal-hal tersebut jarang terpikirkan oleh kita pada Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya.

Lebih Banyak Waktu untuk Muhasabah Diri

Selama pandemi Covid-19 ini berlangsung, banyak dari kita terpaksa melakukan segala aktifitas di rumah, mulai dari bekerja, beribadah (yang biasanya dilakukan di musholla atau mesjid, seperti : Tarawih), hingga belajar. Sudah berbulan-bulan melakukan aktifitas di rumah saja (stay home), sudah terasa bosan dan ingin sekali keluar rumah dengan bebas dan tanpa khawatir terpapar virus mematikan ini.

Tapi, waktu yang banyak kita habiskan di rumah ini menjadi salah satu kesempatan kita untuk banyak merenung, bercermin, muhasabah, tentang apa yang sebenarnya kita cari, apa yang sudah kita lakukan, dan lainnya. Banyak hal yang sudah kita lakukan pada tahun-tahun kebelakang namun kita jarang berfikir apakah yang sudah kita perbuat baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Sehat Itu Mahal

Banyak kekhawatiran Ramadhan di tengah pandemi ini, khususnya kekhawatiran akan kesehatan. Suplemen dan vitamin untuk membantu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh sangat sulit ditemukan di pasaran, kalaupun ada harganya dua kali lipat bahkan lebih dari harga normal. 

Banyak yang tiba-tiba latah (yang biasanya ga pernah minum suplemen) berburu suplemen dan vitamin selama pandemi ini berlangsung, bahkan berani untuk membelinya dan men-stock untuk persediaan berbulan-bulan walapun harganya sangat tak bersahabat. 

Apa kabar mereka yang golongan kelas menengah ke bawah yang memang biasanya sangat memerlukan suplemen dan vitamin tersebut karena sedang menjalani suatu perawatan mendis atau memiliki riwayat penyakit tertentu? Mungkin mereka harus sedikit menahan diri untuk tak mengonsumsinya karena selain harga nya yang sangat mahal tapi juga sulit didapatkan.

No Celebration

Jangankan selebrasi menyambut Hari Raya Idul Fitri nanti dengan mempersiapkan baju baru atau kue lebaran yang bermacam-macam itu, berfikir kita dapat bertahan hingga hari besar itu saja sudah untung. Sering kali saya merenung, apakah saya dapat bertahan atau menjadi salah satu orang yang beruntung yang dapat melalui tahun wabah ini dengan keadaan sehat wal 'afiat?

Bagaimana jika nantinya saya adalah salah satu orang yang terpapar virus ini tanpa disadari? Apa yang akan saya lakukan? Sudah siapkah dengan hal terburuk? Namun kita tetap harus berdoa dan berusaha menjaga kesehatan sebaik mungkin hingga berlalunya wabah ini dan bertemu kembali dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya.

Di tengah wabah ini, untuk saya pribadi, memiliki baju baru nan bagus hampir tak ada artinya, karena kenyataannya saat keluar rumah saya hanya menggunakan baju biasa, jaket, dan masker untuk melindungi diri. Pun makeup yang berlimpah begitu juga, hampir semua item tak pernah saya gunakan lagi karena keluar rumah hanya menggunakan masker.

Sangat terasa bukan, barang-barang duniawi pada masa seperti ini saja sudah ga terlalu terpakai, apalagi kalau kita sudah meniggalkan dunia ini dan menghadap-Nya? Semua tak ada artinya terkecuali amal perbuatan. 

Tiap Detik Kebersamaan Menjadi Sangat Berharga

Beruntunglah bagi kita yang selama Ramadhan tahun ini dapat leluasa bertemu dan berkumpul dengan keluarga tercinta, banyak orang di luar sana sangat merindukan untuk dapat berkumpul dengan keluarga mereka hanya untuk sekedar buka puasa bareng dan melepas rindu.

Kita tak pernah tau, siapa lagi orang yang "terpilih" menjadi korban keganasan virus ini, bisa jadi kita, orang tua atau anggota keluarga kita yang lain tanpa menyadari bahwa diri kita atau mereka sudah tertular. Jadi, jangan sia-siakan kebersamaan dengan keluarga, nikmati karena setiap detiknya sangat berharga.

Belajar Lebih Peka

Pandemi ini mengajarkan banyak orang untuk menjadi manusia yang lebih peka, banyak yang pekerjaannya terimbas akibat wabah virus ini, ada yang penghasilannya berkurang drastis hingga ada pula yang kehilangan pekerjaan karena PHK. Melihat hal tersebut, banyak orang yang berinisiatif untuk membantu mereka yang sedang kesusahan.

Entah dengan membagikan makanan siap santap, membagikan sembako ataupun uang tunai agar dapat membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan. Ada yang melakukannya dalam diam, ada yang melakukannya dengan share di berbagai media sosial dengan tujuan untuk menginspirasi dan mengajak yang lain untuk berbuat hal yang sama/share positive vibes.

Tak Hanya Berbuat Baik pada Manusia

Beberapa negara memutuskan untuk melakukan "Lockdown" untuk dapat memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 ini, di sini masyarakatnya dilarang untuk melakukan aktifitas di luar rumah jika bukan hal yang sangat penting seperti berbelanja kebutuhan pokok.

Pada saat itu, tak ada warung atau restoran yang buka maka yang terdampak bukan hanya manusia saja tapi hewan-hewan seperti kucing dan anjing jalanan pun ikut terdampak. Dengan tutupnya kedai-kedai makanan mereka sangat rentan kelaparan. Maka dari itu, jika saat keluar rumah ada baiknya kita membawa sesuatu atau makanan untuk dibagikan kepada mereka agar mereka juga dapat bertahan hidup di tengah pandemi ini.

Bersedekah tak hanya kepada sesama manusia, kan?

Semoga di Ramadhan tahun ini menjadikan kita manusia yang upgrade, jadi jauh lebih baik dari sebelumnya, banyak belajar dan dapat mengambil hikmah dari semua kejadian. Semoga kahidupan dapat kembali normal seperti sedia kala dan kita beserta keluarga yang kita sayangi tetap dalam keadaan sehat, Aamiin..

-----------------------

Disclaimer : Tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui siapapun, karena saya sendiri masih banyak memiliki kekurangan, dan hanya ingin belajar menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya, jika ada yang ingin memberikan masukan dengan senang hati saya terima sebagai bahan pembelajaran ❤ Tetap sehat, teman.. agar kita dapat bertemu dengan leluasa kembali setelah wabah ini berakhir.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Sayangnya masih banyak yang berencana mudik ya Mba. Aduuh, gimana lah ini. Nanti grafiknya ga muncak2, naik terus yang ada. Ya Alloh, koq berasa egois yaa yang berkeras mudik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, memang serba salah di masa seperti ini, ada yg bertahan di kota tapi ga punya cukup uang atau bekal, mau mudik takut bawa virus.. semoga cepat berlalu dan wabah ini tak banyak lagi memakan korban jiwa 😢

      Delete

Hallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^