Tsunami atau Banjir Biasa?

March 22, 2012


Berawal dari sebuah status fesbuk seorang temen gue hari ini yang ngebahas tentang air laut dan air sungai yang beberapa hari kemaren membuat kepanikan cukup besar di daerah gue, wilayah Kalimantan Selatan. Disekitar pesisir dan sungai, rumahnya pada terendam semua, gue sih cuma bisa liat difoto.. ya ampuun.. ngeri juga kalo kaya gini.
Sebenernya agak terlambat ya bahas tentang ini, karena kejadian nya udah beberapa hari yang lalu.. hehehe
Temen gue bilang : "banjir yang terjadi di daerah Batakan, Takisung, kab. Banjar dan Banjarmasin itu terjadi bukan karena tsunami atau gempa bumi yang terjadi di laut, yang terjadi adalah "Rob" atau naiknya permukaan air laut, sedangkan daratan kita sudah rendah (*actually, daerah kita berada dibawah permukaan air laut) semakin turun atau dikenal dengan gerak epirogenesa, karena daratan yang rendah dan permukaan air laut naik ditambah gelombang besar, maka terjadi banjir di daratan sekitar pantai atau sungai. Permukaan air laut naik disebabkan oleh perubahan suhu. Kalau terjadi Tsunami atau gempa bumi penyebabnya sangat kecil kemungkinannya, karena kalimantan adalah save area dan tidak dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu ; Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia"

Gue setuju apa yang dia bilang kalau banjir yang terjadi kemaren bukan karena Tsunami kayak yang diberitain. Dari pihak BMKG pun ga ada mendeteksi adanya gempa baik di laut maupun daratan di daerah kita kemarin :)
Rob, gerak epirogenesa, gelombang besar, ditambah curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini menjadi penyebab utama yang sangat memungkinkan terjadinya banjir besar di sebagian wilayah kita kemaren ^_^
Memang benar pulau Kalimantan termasuk save area, tapi masih ingat ga kejadian tahun lalu, 24 Agustus 2011 kemaren? gempa pertama kali mengguncang pulau kalimantan.. tepatnya wilayah Kal-Bar, Singkawang, Bengkayang, dan Pontianak. Gempa nya terjadi 3 kali berturut-turut, walaupun dengan skalarichter yang relatif kecil yaitu sekitar 5SR, tapi ini merupakan kejadian langka dan cukup membuat panik warga yang sebelum nya mengetahui bahwa wilayah mereka merupakan save area dan tidak mungkin terjadi gempa atau tsunami.
Walaupun wilayah kita tidak berbatasan langsung dengan zona subduksi, pertemuan lempeng tektonik utama dunia (Eurasia, Pasifik, Indo-Australis), deretan gunung api aktif, dan juga tidak mengenal patahan yang aktif di Kalimantan, bukan berarti daerah kita terbebas dari gempa, bisa jadi terdapat patahan yang ga terlalu aktif dan frekuensi nya sangat jarang sehingga membuat kita semua lengah dan terus beranggapan 'kita tinggal di wilayah yang aman'. Dari situ kita bisa belajar, bahwa dimanapun kita berada, kita berada di atas bumi yang aktif, dinamis, terus bergerak. Kita tinggal di atasnya dan perlu lebih memahaminya, ga ada yang ga mungkin terjadi.. Intinya.. semua nya teteuup waspada :D
pengetahuan gue masih sangat dangkal kalau ngebahas masalah ini, cuma untuk sekedar saling mengingatkan.. jadi silahkan koreksi jika ada yang keliru ^____^

You Might Also Like

5 komentar

  1. @duniasharing : hehehe makasih yaa udah baca, salam kenal juga ^__^

    @Aida Omar : Alhamdulillah bukan tsunami aida.. hanya salah persepsi orang2, karena permukaan air laut naik dan lebih tinggi dari biasanya :)

    ReplyDelete
  2. @Xpresi4share N Software Pro : wew, palui..

    ReplyDelete
  3. @ Connect : ok :)

    @Penyuluh Perikanan : makasih :)

    ReplyDelete
  4. @Bocah Ningrat : bener.. kita harus introspeksi diri dan slalu ingat sama Yang Maha Kuasa.. :)

    Aminn.. thx ya.. :)

    ReplyDelete
  5. @Gumanta-info : iya, sama bahayanya.. :)

    ReplyDelete

Hallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^